MAKALAH KETERAMPILAN MENULIS
“Resensi, Resume, Opini dan Karya Tulis Ilmiah”

Dosen Pengampu : Siti Zubaedah, S.Ag., M.Pd.
Disusun Oleh :
1.
Adina
Faeda
Rahmani (15430005)
2.
Nur
Arifah (15430018)
3.
Emi
Kuniasari (15430030)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU RAUDLATHUL ATHFAL
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Ketrampilan
Menulis Resume, Resensi, Opini dan Makalah” dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Siti Zubaedah, S.Ag., M.Pd. selaku
Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ketrampilan menulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikandi masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ketrampilan menulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikandi masa depan.
Yogyakarta, Desember 2015
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Menulis adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh setiap manusia. Namun
di dalam menulis terdapat beberapa ketentuan-ketentun, seperti halnya menulis
resensi,resume,opini dan karya tulis ilmiah. Keempatnya memiliki
ketentua-ketentuan ataupun tata cara dalam penulisannya tidak asal menulis.
Ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam penulisan resensi,resmue,opini, dan
karya tulis ilmiah harus diikuti olen penulis agar tidak asal menulis sebuah
karya tulis.
- Rumusan Masalah
1. Mengetahui
tata cara menulis referensi.
2. Mengetahui
tata cara menulis resume.
3. Mengetahui
tata cara menulis opini
4. Mengetahui
tata cara menulis karya tulis ilmiah.
- Tujuan
1. Bagaimana
tata cara menulis resensi?
2. Bagaimana
tata cara menulis resume?
3. Bagaimana
tata cara menulis opini?
4. Bagaimana
tata cara menulis karya tulis ilmiah?
BAB 11
ISI
1.
Resensi
Secara
etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata
kerja revidereatau recensere yang memilik arti melihat kembali,
menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal
dengan recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah review.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau
pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan
sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa
buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan
kritikan terhadap karya tersebut.
Tujuan Penulisan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut:
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut:
- Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
- Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
- Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
- Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
- Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku.
Unsur-unsur
Resensi
Berikut ini disajikan beberapa unsur yang harus dijadikan
pertimbangan dalam resensi:
- Estetika perwajahan karya yang sedang diresensi
- Latar belakan penulisan dan pengalaman penulis
- Tema dan judul dikaitkan dengan minat pembacanya
4.
Penyajian
dan sistematika karya yang sedang diresensi
5.
Deskripsi
teknis buku atau karya yang sedang diresensi
6.
Jenis
buku atau karya yang sedang diresensi
7.
Keunggulan
buku atau karya yang sedang diresensi
8.
Kelemahan
buku atau karya yang sedang diresensi
Jenis-jenis Resensi
Secara
garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
- Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya.
- Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun,
ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi
ketiganya diterapkan secara bersamaan.
Sistematika Resensi Buku
Dalam
membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang
dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang
harus ada dalam pembuatan resensi:
1) Judul
resensi
Judul
resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang
menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2) Data
buku
Penyusunan
data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul
buku,
b. Pengarang
(editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar)
c. Penerbit,
d. Tahun
terbit,
e. Cetakan,
f. Tebal
buku,
g. Harga
buku.
3) Pendahuluan
Bagian
pendahuluan dapat dimulai
dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya.
Ada juga resensi novel/ kumpulan cerpen, yang pada bagian pendahuluan
memperkenalkan secara garis besar apa isi buku novel/ kumpulan cerpen tersebut.
4)
Tubuh
Resensi
Pada bagian tubuh resensi ini penulis resensi
(resensator) boleh mengawali dengan sinopsis. Biasanya yang dikemukakan pokok
isi novel/ sinopsis cerpen yang mendominasi dari kumpulan cerpen secara
ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini adalah untuk memberi gambaran
secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam tubuh resensi. Jika
sinopsisnya telah diperkenalkan resensator, selanjutnya mengemukakan kelebihan
dan kekurangan isi novel atau isi kumpulan cerpen tersebut ditinjau dari
berbagai sudut pandang, tergantung kepada kepekaan resensator.
5)
Penutup
Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran
yang dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan penjelasan juga apakah memang
buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak.
Berikan pula alasan-alasan yang logis.
Tahap Penulisan Resensi
Berikut
ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku:
a. Tahap
Persiapan
Dalam
tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan
diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
b. Tahap
Pengerjaan
c. Membaca
dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah
terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan
dan kata-kata penting di dalamnya.
d. Membuat
isi resensi, diantaranya:
Membuat
informasi umum tentang buku yang diresensi.
Menentukan
judul resensi.
Membuat
ringkasan secara garis besar.
Memberikan
penilaian buku.
Menonjolkan
sisi lain dari buku yang diresensi.
Mengulas
manfaat buku tersebut bagi pembaca.
Penilaian
dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
Tips Menulis Resensi
Berikut
ini adalah tips dalam menulis resensi:
1.
Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2.
Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku,
nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis
kertas dan harga buku.
3.Catat
dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata
pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara
keseluruhan.
4.Tentukan
kelebihan dan kekurangan isi buku.
5.Tulis
ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan
sistematis.
6.Pada
akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi
tersebut layak dibaca atau tidak.
Contoh Resensi
Judul
Novel : 5 cm
Penulis :
Donny Dhirgantoro
Penerbit :
PT. Grasindo
Tahun
Terbit : 2007
Tebal :
381 halaman
SINOPSIS
Buku
5 cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak muda yang menjalin
persahabatan selama tujuh tahun, mereka diantaranya bernama Arial, Riani,
Zafran, Ian, dan Genta. Mereka adalah sahabat yang kompak, memiliki obsesi dan
impian masing- masing, mereka selalu pergi bersama dan ketemu setiap saat.
Karena bosan bertemu setiap hari, akhirnya mereka memutuskan untuk tidak saling
berkomunikasi selama tiga bulan.
Selama
tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih
kaya dari sebelumnya. Arial yang jatuh cinta sama temen fitnessnya, Riani yang
sukses di tempat kerjanya, Ian yang akhirnya berhasil menyelesaikan skripsinya,
Genta yang sukses sebagai EO sebuah pameran dan Zafran yang semakin
tergila-gila sama Arinda, adik kandung Arial. Pertemuan setelah tiga bulan yang
penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah
perjalanan ‘reuni’ mereka dengan mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa,
“Mahameru”. Dan dalam perjalanan inilah mereka menemukan arti persahabatan yang
sesungguhnya.
UNSUR
INTRINSIK NOVEL
1.
Tema : Persahabatan 5 anak muda, yang mempunyai sifat dan
karakteristik yang berbeda.
2.
Latar Belakang : Stasiun kereta api Senen, Stasiun Lempuyungan (Yogyakarta),
Ranu Pane, Ranu Kumbolo, Puncak Mahameru.
3.
Waktu : Pagi hingga malam.
4.
Suasana : Menyenangkan, mengharukan dan menegangkan.
5.
Alur : Novel ini menggunakan alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi
flashback ke masa lalu dan kejadian yang akan datang.
6.
Gaya Bahasa : Menggunakan bahasa yang sangat mudah dimengerti oleh para
pembacanya.
7.
Amanat : (1) Sahabat yang sejati, ialah sahabat yang selalu pengertian dan
“SOLID” kepada kita; (2) Hal yang harus dimiliki oleh kita semua ialah,
“KEYAKINAN”, karena dengan keyakinan kita dapat mentaklukkan apa saja yang
membuat kita lemah.
8.
Penokohan : (1) Arial adalah pria terganteng diantara mereka, serta
bertubuh atletis. (2) Riani adalah gadis berkacamata, cantik, cerdas dan
mengutamakan prestasi. (3) Zafran merupakan pria yang berbadan kurus, anak
band,kocak, senang bersyair dan membuat puisi-puisi, hidupnya seperti kurang
lengkap jika tidak bersyair selama sehari. (4) Ian adalah tokoh yang gila bola,
suka makan terutama indomie, dan penggemar artis Happy Salma. (5) Genta
merupakan leader (pemimpin) diantara sahabat-sahabatnya. Genta adalah sosok yang
baik, seorang aktivis kampus.
KELEBIHAN
NOVEL
Dalam
novel ini, terdapat kata-kata yang membuat kita terinspirasi untuk semangat
menjalani kehidupan. Ditambah lagi penggunaan bahasa yang mudah dimengerti dan
penempatan setting waktu dan tempat yang sangat detail.
KEKURANGAN
NOVEL
Pada
saat akhir cerita, keadaannya sangat begitu memaksakan, dengan pembentukan
keluarga antar sahabat ditambah lagi dengan keturunan-keturunan mereka yang
mempunyai sifat dan karakteristik yang sama dari para orangtuanya.
1.
Resume
Pengertian Resume
- Resume atauRingkasan adalah suatu cara yang ekfektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat.
- Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi.
- Sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi ringkasan merupakan keterampilan memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
Langkah-langkah membuat Resume (Ringkasan)
a.
Membaca Teks Atau Naskah Yang Asli
b.
Menentukan dan Mencatat Gagasan Utama
c.
Mulai Menulis Ringkasan (Resume)
d.
Membaca Kembali Ringkasan (Resume) Yang Telah Dibuat
2.
Opini
Pengertian Opini
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) opini adalah pendapat, pikiran,
atau pendirian. Dalam Wikipedia disebutan opini adalah ide atau pikiran untuk menjelaskan
kecenderungan atau preferensi tertentu
terhadap perspektif dan ideologi akan
tetapi bersifat tidak objektif karena
belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah
pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau
kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut pembuktian melalui induksi.
Pendapat seseorang terhadap suatu permasalahan bersifat subjektif
karena belum mendapat pengujian. Semua orang memiliki kebebasan untuk
berpendapat tentang suatu permasalahan, baik permasalahan pelaksanaan
kekuasaan, penyalahgunaan dana, pelanggaran etika, dll. Melalui media cetak,
para penulis dapat menyampaikan buah pikirnya terhadap suatu permasalahan yang
nantinya dapat dibaca oleh orang lain. Setiap orang bebas berpendapat, namun
tetap harus memerhatikan syarat dan ketentuan layak atau tidaknya suatu opini
dikonsumsi publik. Untuk itu kita perlu mengetahui teknik-teknik penulisan
opini.
Teknik
Penulisan Opini
v Pemilihan isu
Langkah pertama dalam menulis adalah
menemukan isu atau tema. Isu bisa kita dapatkan dari membaca media cetak,
menonton televisi, diskusi, atau dari media sosial seperti facebook dan twitter.
v Pengumpulan data
Ketika isu telah dipilih, kita harus mencari
sebanyak mungkin data. Data ini bisa kita dapatkan dari buku, artikel, atau
blog. Ketersediaan internet sangat memudahkan kita mencari data. Hal ini
akan memudahkan untuk menginventarisir data yang kita butuhkan. Buku dan
koran juga sangat penting sebagai landasan teori dalam solusi yang kita
tawarkan dalam tulisan.
v Pengolahan data
Ketika data telah dipilih, kita baca semua
data itu. Lalu kita pilih yang sesuai dengan tujuan tulisan kita. Pilihlah
data-data yang sangat mendukung kekuatan tulisan kita.
v Memberi Judul
Judul tulisan sangat menentukan, karena di
situlah pembaca tertarik atau tidak untuk membaca tulisan kita. Ada banyak cara
memberi judul tulisan. Bisa berupa pernyataan atau pertanyaan. Banyak media
massa yang menyukai judul tulisan yang memuat kata “dan”, seperti Kompas. Judul tulisan yang memuat kata
“dan” menimbulkan suatu persepsi keterkaitan sebuah fenomena (isu) dengan
realitas yang kadang tak terpikirkan.
v Memberi Lead yang bagus
Lead atau kepala tulisan adalah pintu masuk
berikutnya. Lead yang bagus
adalah kunci untuk memancing pembaca agar menuntaskan tulisan kita.
Menulis lead bisa dengan
cara pernyataan, pernyataan, kutipan, deskripsi, atau kesimpulan dari tulisan
kita.
v Membuat alur tulisan
Alur tulisan biasanya adalah mendeskripsikan
fenomena yang terjadi, lalu mencari latar belakang fenomena yang terjadi,
membandingkannya dengan teori atau fenomena yang telah terjadi sebelumnya, lalu
solusi yang kita berikan.
v Menutup tulisan
Tulisan lebih banyak ditutup dengan
pernyataan. Ini menunjukkan bahwa penulis cukup pe-de dengan solusi yang dia tawarkan. Meski ada juga model
menutup tulisan dengan pertanyaan. Goenawan Mohamad adalah contoh penulis yang
sering menggunakan kalimat pertanyaan dalam menutup tulisannya.
Contoh
Opini
Pemilihan Isu; isu
yang diangkat merupakan pembicaraan yang sedang hangat di masyarakat. Di Banda
Aceh sekarang sedang dilaksanakan Pekan Kebudayaab Aceh yang ke 6. Ini dapat
kita angkat menjadi masalah yang akan kita uraikan sebagai bahan opini kita.
Pengumpulan Data; data
pendukung untuk menulis opini bisa di dapat dari media massa
lain yang menuliskan isu yang sama seperti isu yang akan kita bahas. Contohnya
media cetak (Serambi) dan media online (www.serambinews.com).
Pengolahan data; data
yang telah terkumpul di baca dan dipahami dengan seksama agar kita menguasai
masalah yang terjadi dan memudahkan kita untuk menuliskan pendapat kita tentang
PKA ke 6.
Memberi Judul; judul
merupakan kata-kata pertama yang dibaca oleh pembaca sebelum membaca isi
tulisan opini kita. Judul harus dibuat semenarik mungkin. Misalnya “Spirit PKA”
yang ditulis oleh M. Adli
Abdullah pada Kamis, 26 September
2013 09:53 WIB dalam Serambi online.
Memberi Lead yang bagus; lead
adalah inti pokok pembahasan yang akan diuraikan. Dalam Opini “Spirrit PKA”
dituliskan lead sebagai berikut:
“PEKAN Kebudayaan Aceh (PKA) VI, yang dibuka
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 20 September lalu, kini
tinggal beberapa hari lagi sebelum ditutup pada 29 September 2013 mendatang.
Lima tahun lalu (2009), di tempat yang sama, yaitu di Taman Ratu Safiatuddin,
Banda Aceh, Presiden SBY yang baru saja menerima gelar Doktor Honoris Causa (Dr
HC) bidang Perdamaian dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), juga berkenan
membuka perhelatan budaya PKA V”.
Membuat alur tulisan; alur
tulisan yang dibuat harus tersusun rapi agar pembaca tidak kebingungan dalam
memahami buah pikir yang kita tulis. Pertama deskripsikan fenomena yang
terjadi, mencari latar belakang fenomena yang terjadi,
membandingkannya dengan teori atau fenomena yang telah terjadi sebelumnya, lalu
solusi yang kita berikan.
Dalam Opini “Spirit PKA” mendeskripsikan PKA adalah ajang pertunjukkan budaya Aceh, yang kini
digelar pertama kali tahun 1958. PKA yang monumental
ini diadakan pada masa Gubernur A Hasjmy. Awalnya ide PKA ini adalah bagian dari rehabilitasi
masyarakat Aceh pascakonflik vertikal episode pertama antara Aceh dengan
Indonesia. Melalui agenda budaya ini bisa memompa spirit
warga untuk bangkit dari masa kehancuran (darul harb) menuju masa damai
(darussalam).
PKA II dilaksanakan di Banda Aceh, ibu kota Provinsi Daerah Istimewa Aceh yang waktu itu
dipimpin oleh Gubernur Muzakkir Walad. PKA III dilaksanakan di Blangpadang, Banda Aceh tahun 1988
pada masa Gubernur Prof Dr Ibrahim Hasan.Setelah aksi PKA vakuum selama 16 tahun, maka pada tahun
2004, PKA IV diadakan pada 19-28 Agustus 2004 pada masa Gubernur Abdullah
Puteh. PKA ke 5 diadakan pada masa gubernur Aceh Irwandi Yusuf pada 2009 (PKA ini dilangsungkan setelah RI-GAM berdamai
pada 2005). PKA 6 dilaksanakan tahun 2013 pada masa Gubernur Zaini
Abdullah.
Menutup tulisan; dalam bagian penutup berisikan solusi yang akan disampaikan
penulis. Penulis melihat, ajang PKA ini dapat menjadikan sejarah dan budaya sebagai
jembatan menuju kebangkitan. Jika masyarakat berpegang pada budaya yang kuat,
maka jati diri sebagai orang Aceh yang
memiliki 13 bahasa daerah dengan berbagai etnik, maka kita tidak kehilangan
tongkat sebagai umat Islam. Perekat Aceh adalah budaya dan agama.
Jenis-Jenis Opini
Opini-Editorial
(Op-Ed)
Sebuah op-ed adalah sebuah artikel di koran yang mengekspresikan pendapat seorang
penulis bernama yang biasanya tidak terafiliasi dengan dewan redaksi surat
kabar. Op-ed dituliskan oleh ahli yang bersangkutan terhadap permasalahan
yang dituliskan. Ini berbeda
dari editorial (yang biasanya ditandatangani dan ditulis oleh anggota dewan
redaksi) dan surat pembaca (yang disampaikan oleh pembaca jurnal atau surat
kabar).
Contoh Opini-Editorial
Surat
Pembaca
Surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh pembaca da
dimuat dalam rubrik khusus surat pembaca. Surat pembaca biasanya berisi keluhan
atau kom entar pembaca tentang apa saja yang menyangkut kepentingan dirinya
atau masyarakat. Panjang surat pembaca rata-rata 2-4 paragraf. Rubric surat
pembaca lebih merupakan layanan public dari pihak redaksi terhadap masyarakat.
3.
Karya
Tulis Ilmiah
a.
Kaidah Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah harus
memperhatikan kaidah sebagai berikut:
1. Asli
2. Manfaat
3. Substansi
4. llmiah
5. Konsisten,
6.
Objektif
b.
Tata Cara Penulisan
Tata cara penulisan,
sebagai berikut:
a. Dalam bahasa Indonesia:
Menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
1) Untuk kata serapan
bahasa asing, dipergunakan cara penulisan kata serapan yang telah dibakukan.
2) Penggunaan
peristilahan di bidang komputer mengikuti penggunaan istilah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Dalam bahasa Asing:
Menggunakan kaidah tata bahasa (gramatikal) dalam bahasa asing
yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum.
c.
Sistematika Penulisan
Sistematika atau kerangka karya tulis ilmiah
umumnya terdiri atas 3 (tiga) bagian utama yaitu bagian awal atau pembuka,
bagian batang tubuh/isi tulisan, dan bagian akhir
1.
Judul
Judul karya tulis ilmiah
harus singkat, tepat, tidak multi tafsir, dan sesuai dengan masalah yang
ditulis. Judul sebaiknya tidak lebih dari 12 (dua belas) kata, diketik dengan
huruf kapital dicetak tebal (tidak termasuk kata sambung dan kata depan) yang
mengandung beberapa kata kunci untuk memudahkan pemayaran (penelusuran)
pustaka.
2. Nama dan Alamat
Penulis
Nama penulis diketik
lengkap di bawah judul beserta nama dan alamat instansi. Bila nama dan alamat
instansi lebih dari satu diberi tanda asteriks*) dan diikuti alamat penulis
sekarang. Jika penulis lebih dari 1 maka menggunakan penghubung “dan”.
3.
Abstrak
Bagian abstrak
menggungkapkan hasil penelitian atau kajian secara singkat dan pernyataan apa
yang telah disimpulkan sehingga pembaca akan dapat memahami inti sari dari
tulisan hanya dengan membaca bagian ini.
4.
Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan penjelasan secara
umum, ringkas, dan padat meliputi latar belakang, tujuan dan manfaat, dan
hipotesis (jika ada). Bagian ini mengungkapkan informasi dan deskripsi tentang
permasalahan penelitian atau kajian yang biasanya terdiri atas latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, asumsi atau hipotesis dan
kerangka pikir.
Latar belakang masalah dapat bersumberkan hasil
penelitian terdahulu, penemuan, fakta sehari-hari, teori atau hipotesis, status
ilmiah terkini (state of the art). Dengan menguraikan rumusan masalah dan
tujuan penelitian, penulis hendaknya dapat mengemukakan hipotesisnya dalam
pendahuluan ini.
Latar belakang merupakan argumentasi yang
menunjukan permasalahan serta situasi yang melatarbelakangi penulisan.
Penyajian bagian latar belakang dilakukan dengan cara mengkonfrontasi antara
teori atau konsep dengan hasil yang diperoleh. Bagian rumusan masalah merupakan
bagian yang menjelaskan permasalahan yang akan dikaji atau diteliti. Rumusan
ini biasanya disajikan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Pertanyaan dalam
rumusan masalah harus dapat terukur oleh aktivitas kajian atau penelitian yang
dilakukan.
Tujuan dan manfaat harus terkait dengan masalah
yang akan ditulis, dan merujuk pada hasil yang akan dicapai, serta
mengungkapkan secara spesifik manfaat yang akan diperoleh. Tujuan diarahkan
pada pemecahan masalahmasalah yang menjadi permasalahan. Manfaat dibagi menjadi
manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis diarahkan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan manfaat praktis dimaksudkan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
5.
Landasan Teori / Tinjauan Pustaka
Landasan teori merupakan deskripsi lengkap teori-teori yang
digunakan dan dirangkai sebagai argumen keilmuan yang dilandasi dengan
serangkaian teori. Landasan teori yang digunakan adalah untuk menjawab dan
membahas permasalahan.Tinjauan Pustaka merupakan dasar pijak penelitian atau
kajian secara teoritis. Pijakan ini berdasarkan referensi atau temuan
penelitian atau kajian lain sejenis yang akan digunakan untuk membahas
permasalahan yang akan diteliti atau dikaji. Kerangka pikir merupakan dasar
teoritis yang menjadi dasar berfikir dari penulis dalam melakukan penelitian
atau kajian serta disajikan dalam bentuk deskripsi setiap teori yang digunakan.
6.
Metodologi
Metodologi adalah kerangka pendekatan studi,
yang digunakan sebagai analisis suatu teori, metode percobaan, atau kombinasi
keduanya. Metodologi yang digunakan diuraikan secara terperinci (perubahan,
model yang digunakan, rancangan karya tulis ilmiah, teknik pengumpulan dan
analisis data, serta cara penafsiran). Aspek-aspek ini tidak seluruhnya ada
pada bagian metode, tetapi bergantung pada jenis dan pendekatan penelitian atau
kajian yang dilakukan.
7.
Hasil dan pembahasan
Hasil dan pembahasan
memaparkan dan menganalisis data yang mencakup uraian dengan mengungkapkan,
menjelaskan, membahas, dan menganalisis hasil tulisan yang mengacu pada tujuan
penulisan. Hasil yang diperoleh harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan
masalah, serta disajikan secara sistematis, dengan menampilkan tabel, gambar,
grafik, atau data dukung lainnya. Tabel dan gambar harus dilengkapi nomor urut
menggunakan angka, dan bila diperlukan disertai keterangan tambahan, seperti
acuan dan arti singkatan. Pembahasan mengemukakan gagasan dan argumentasi
secara bebas, singkat dan logis. Pembahasan diberikan berdasarkan hasil, teori,
dan hipotesis, disampaikan secara jelas, padat, dan rasional.
8.
Simpulan
Simpulan merupakan hasil generalisasi atau
keterkaitan dengan masalah, yang memuat ringkasan hasil dan jawaban atas
tujuan, serta konsisten dengan masalah dan tujuan. Pada bagian simpulan
diungkapkan makna yang merupakan deskripsi jawaban dari rumusan masalah.
Simpulan tidak hanya mengemukakan fakta, tetapi
juga harus menjawab hipotesis yang disebutkan pada bab pendahuluan serta
menjelaskan pencapaian tujuan penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ditulis
secara ringkas dan padat.
9.
Saran
Saran merupakan rekomendasi dari hasil
penelitian atau kajian dan harus berdasarkan simpulan, sehingga bukan merupakan
pikiran atau pendapat penulis. Saran merupakan tindak lanjut dari penyelesaian
suatu permasalahan yang disajikan berdasarkan hasil penelitian atau kajian.
Uraian saran dapat mengemukakan kelemahan atau
kekekurangan pelaksanaan penelitian/pengkajian/survei/evaluasi/telaahan, serta
hal-hal yang perlu disempurnakan pada tahap berikutnya.
10.
Ucapan terima kasih (bila diperlukan)
Ucapan terima kasih
ditujukan kepada para pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian/pengkajian/survei/evaluasi/telaahan.
11.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka berupa daftar dari semua artikel
jurnal dan pustaka lain yang diacu secara langsung di dalam karya tulis
ilmiah.Teknik penulisan dan pengacuan dijelaskan secara terperinci pada daftar
pustaka.Pencantuman pustaka selain merupakan suatu bentuk penghargaan dan
pengakuan atas karya atau pendapat orang lain juga sebagai sopan santun
professional. Pencantuman pendapat orang
lain tanpa merujuk ke sumbernya akan mengesankan plagiarisme. Komunikasi
pribadi tidak termasuk dalam pustaka yang mudah diperoleh. Bila diperlukan,
nyatakan hal ini dalam teks atau catatan kaki.
d.
Format
Penyajian Karya Tulis Ilmiah
- Bentuk Buku dan Non Buku yang dipublikasikan
Format penyajian buku dan non buku yang
dipublikasikan tidak terikat pada sistematika penulisan hasil laporan
penelitian/pengkajian. Hal ini ditentukan oleh kebutuhan, antara lain media
atau forum dimana karya tulis tersebut akan dimuat, namun proses penyusunannya
harus tetap melalui proses identifikasi, deskripsi, analisis, dan memberikan
konklusi ataupun rekomendasi.
- Bentuk Buku dan Non Buku yang tidak dipublikasikan
Untuk dapat dinilai sebagai karya tulis ilmiah
buku dan non buku yang tidak dipublikasikan harus memiliki kriteria sebagai
berikut:
a. Bagian awal memuat:
1) Halaman judul;
2) Abstrak;
3) Kata Pengantar;
4) Daftar isi;
5) Daftar tabel (jika ada);
6) Daftar gambar/grafik (jika ada).
7) Daftar Lampiran (jika ada).
b. Bagian batang tubuh memuat:
1) Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan terdisi atas latar belakang,
tujuan, manfaat, dan hipotesis (bila ada). Proporsi bagian pendahuluan ini ± 15% dari isi
karya tulis ilmiah
2) Bagian Isi
Bagian isi terdiri atas landasan teori /
tinjauan pustaka, metodologi, serta hasil dan pembahasan. Proporsi bagian ini ±
70% dari isi karya tulis ilmiah.
3) Bagian Penutup
Bagian ini terdiri atas simpulan, saran dan daftar pustaka.
Proporsi bagian ini ± 15% dari isi karya tulis ilmiah.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Resensi adalah sebagai
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar
resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil
karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan
data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut. Resume adalah suatu cara yang
ekfektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. Opini adalah pendapat, pikiran, atau
pendirian. Karya tulis ilmiah adalah salah satu
jenis karya tulis yang
berisi berbagai informasi yang merupakan hasil pengamatan dan penelitian,
seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.
Daftar
Pustaka
Tim Dosen Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
Daerah Universitas Muhammadiyah Malang. 2013. Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah. Malang: UMM Press
Dr. R. Kunjana, M. Hum. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar