Minggu, 11 Juni 2017

Bentuk-bentuk program PAUD


MAKALAH DASAR-DASAR PAUD
BENTUK-BENTUK PROGRAM PAUD

DOSEN PENGAMPU : Dra. NADLIFAH,M. Pd

Description: Description: C:\Users\191014\Pictures\logo_uin.jpg
Disusun oleh :
ADINA FAEDA RAHMANI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PGRA SEMESTER GASAL 2015/2016
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Jl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 512474; 589621 Fax. (0274) 519661; 586117
http://uin-suka.ac.id Yogyakarta 55281




BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Program pendidikan anak usia dini (0-8 tahun) memiliki beberapa bentuk organisasi. Setiap bentuk tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Organisasi-organisasi tersebut banyak bentuknya mulai dari yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus dan mulai dari yang formal seperti lembaga pendidikan di sekolah ataupun yang non formal seperti di keluarga dan lingkungan dari anak-anak. Anak adalah masa depan bangsa,karena segala sesuatunya di mulai dari anak usia dini. Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Maka dari itu dibentuklah beberapa program-program untuk memajukan ataupun mendidik anak usia dini agar dapat menjadi dasar untuk anak dikemudian hari.
  1. Rumusan Masalah
Apa saja bentuk-bentuk program Pendidikan Anak Usia Dini?
  1. Tujuan
Mengetahui tentang bentuk-bentuk program Pendidikan Anak Usia Dini.











BAB II
PEMBAHASAN

Bentuk-bentuk Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program pendidikan anak usia dini (0-8 tahun) memiliki beberapa bentuk organisasi. Tiap bentuk tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Secara rinci bentuk-bentuk program pendidikan anak usia dini dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Pendidikan Keluarga (0-3 tahun)
Pada tahap ini pendidikan anak masih berada pada lingkup terkecil,yakni keluarga. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak,sebab pendidikan keluarga merupakan pondasi bagi anak untuk membangun struktur kepribadian selanjutnya. Dalam hal ini orang tua memegang peran utama. Tidak hanya ibu, tetapi juga ayah yang perlu memberikan nilai-nilai pendidikan kepada anak. Orang tua memegang kunci pertama bagi keberhasilan anak,hingga dianggap sebagai pendidik pertama dan utama. Pendidikan anak menjadi tanggung jawab semua pihak baik orang tua,para pendidik,masyarakat ataupun pemerintah. Pada awalnya orangtua dan keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, orantu tua khususnya ibu merupakan guru prtama dan utama bagi anak sebelum anak-anak memasuki suatu pendidikan formal yaitu sekolah anak-anak diperkenalkan segala sesuatunya oleh ibu.
  1. Taman Penitipan Anak (Day Care)
Taman Penitipan Anak (TPA) adalahlembaga kesejahteraan social yang memberikan pelayanan pengganti berupa asuhan, perawatan dan pendidikan bagi anak balita selama anak tersebut ditinggal kerja oleh orang tuanya.. TPA bertujuan membantu orang tua agar dapat bekerja yang optimal. Selain itu juga menghindarkan anak dari kemungkinan terlantar pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan social. Pada umumnya TPA membuka penitipan untuk anak usia tiga bulan sampai dengan usia lima tahun.
TPA yang ada sekarang dibedakan menjadi lima macam, yaitu TPA perkantoran, TPA pasar,TPA perkebunan dan TPA keluarga. Berdasarkan data yang ada TPA yang paling banyak adalah TPA perkebunan.

  1. Kelompok Bermain (Play Group)
Taman bermain merupakan tempat bermain dan belajar bagi anak sebelum memasuki Taman Kanak-kanak. Play Group menampung anak usia 3-4 tahun. Ada beberapa persamaan dan perbedaan antara Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak, Persamaannya adalah :
a.         Bertujuan mengembangkan seluruh aspek fisik,mental,emosi dan social anak.
b.         Isi program merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan masing-masing.
c.         Tenaga pendidik umumnya lulusan SPG,SGTK, dan SMU.
Sedangkan perbedaannya adalah:
a.         Frekuensi kehadiran, Taman Kanak-kanak masuk setiap hari, sedangkan Kelompok Bermain hanya beberapa hari, misalnya tiga hari.
b.         Taman Kanak-kanak memiliki kurikulum yang baku, sedangkan Kelompok Bermain tidak. Kalaupun memiliki kurikulum maka penerapannya akan lebih fleksibel.
c.         Kelompok Bermain menampung anak usia 3-4 tahun, sedangkan taman kanak-kanak menampung anak usia 4-6 tahun.
  1. Taman Kanak-kanak
            Taman Kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan setelah play group sebelum anak masuk sekolah dasar. Walaupun TK bukan jenjang pendidikan yang wajib diikuti, namun memberikan banyak manfaat bagi penyiapan anak untuk masuk ke Sekolah Dasr (SD). Taman Kanak-kanak tidaklah mengambil alih pendidikan dalam keluarga melaikan membantu orang tua untuk mengembangkan potensi anak. Begitu juga karena faktor waktu di sekolah yang lebih sedikit dari pada dirumah,sekolah juga tidak mungkin berbuat maksimal tanpa kerjasama dengan orang tua anak. Maka keduanya mesti bekrjasama demi kesejahteraan si anak. Kerja sama orang tua dapat berupa keterlibatan dan partisipasi terhadap TK. Terlibat adalah kerjasama mainumum sedang partisipasi lebih merupakan kerjasama yang luas.
  1. TKA (Taman Kanak-kanak Al-Quran)
TKA adalah program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun yang materinya lebih menekankan pada materi Al-Quran ataupun materi-materi yang berkaitan dengan nilai agama lainnya. Seperti belajar cara membaca Al-Quran,cara sholat,wudlhu dan yang lainnya.
  1. TPA
TPA merupakan program pendidikan bagi anak yang berusia 7-12 tahun. Yang materinya lebih menekankan pada materi Al-Quran, seperti halnya pada TKA (Taman Kanak-kanak Al-Quran) di TPA juga diajarkan sesuatu yang berkaitan dengan agama, perbedaannya hanya di umurnya saja.
  1. SD (Sekolah Dasar)
Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan formal setelah Taman Kanak-kanak. Sekolah Dasar menampung anak usia dini lebih dari 7-13 tahun. Dalam hal ini termasuk dalam kategori anak usia dini adalah sampai dengan usai 8 tahun, yakni Sekolah Dasar kelas 1 dan 2 ataupun kelas 3. Sehingga pada kelas tersebut idealnya pola pendidikan yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan pola pendidikan yang digunakan di Taman Kanak-kanak.
     Selain beberapa bentuk program pendidikan tersebut, ada juga program yang dikembangkan dinegara-negara lain seperti :
  1. Pusat Pengambangan Anak Terintegrasi
Pusat ini biasanya memberikan berbagai pelayanan yang dibutuhkan anak dengan cara mengkombinasikan sarana pendidikan prasekolah dengan pemberian gizi,kesehatan dan kadang-kadang dengan sarana lain. Program tersebut diselenggarakan guna mendukung perkembangan fisik,kecerdasan, social dan emosi anak.
Program tersebut telah dilaksanakan di beberapa Negara di dunia, diantaranya adalah Amerika,India,Brazilia dan yang lainnya.di Indonesia hal itu juga telah dilaksanakan dalam bentuk yang khas, yakni dikenal dengan istilah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). Sarana yang diberikan di pos tersebut selain makanan bergizi dan imunisasi,penimbangan,pemeriksaan kesehatan dan ada juga yang dilengkapi dengan kegiatan stimulasi mental. Petugasnya adalah para relawan yang telah mendapatkan pelatihan sesuai dengan tugas yang dijalankan, disebut sebagai kader.
  1. Pusat Kesehatan dan Gizi
Bentuk lain dari pelayanan untuk anak-anak khususnya balita adalah pelayanan yang lebih menekankan pada kesehatan. Palayanan ini meliputi pelayanan untuk kesehatan ibu yang mengandung beserta janinnya, dan anak-anak. Salah satu bentuk pelayanan tersebut adalah penyelenggaraan dapur masyarakat.
Guna kelancaran layanan tersebut para wanita secara suka rela melaksanakan kegiatan memasak bersama. Makanan yang dimasak memiliki kadar gizi yang baik karena diarahkan oleh seorang ahli. Selanjutnya makanan tersebut dinikmati oleh anggota dengan cuma-cuma atau membeli denga harga murah. Hal itu dapat dilakuakan karena bahan yang digunakan diperoleh dari pemanfaatan tanaman sekitar atau membeli secara bersama-bersama.
  1. Pendidikan Ibu dan Anak
Layanan ini diperuntukkan bagi ibu yang memiliki balita. Para ibu yang memiliki balita mendapatkan penyuluhan sehingga pengetahuan dan keterampilan ibu dalam mengasuh anak akan meningkat.
Ada beberapa bentuk layanan pendidikan ini, antara lain “kunjungan rumah”. Kunjungan ini dilakukan oleh pelatih. Pelatih melakukan pendekatan secara fleksibel kepada orang tua dan anak,bahkan dengan seluruh anggota keluarga. Dalam pertemuan tersebut pelatih memeberikan penyuluhan,dorongan atau motivasi bagi keluarga untuk lebih dan lebih bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya.
Salah satu bentuk program tersebut adalah HIPPY ( The Home Instruction Programme for Preschool Youngster). Program tersebut dilakukan dengan kunjungan rumah dua minggu sekali. Setiap hari ibu mendidik anak dengan menggunakan paket panduan yangdiberikan dalam program.kelompok peserta membayar 10% dari biaya operasional,selebihnya ditanggung oleh pemerintah atau penyandang dana.
Bentuk lain adalah pendidikan orang dewasa dengan pendekatan kelompok. Layanan ini juga telah dikembangkan di beberapa Negara, termasuk di Indonesia. Di Indonesia program ini dikenal dengan istilah Bina Keluarga Balita. Pendekatannya adalah melalui pendidikan orang tua khususnya ibu dan anggota keluarga yang lainnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mengasuh dan mendidik putra-putrinya.
                                    Alat bantu yang digunakan dalam program ini berupa alat-alat permainan edukatif,buku-buku,dongeng,lagu dan sebagainya yang diperoleh dari daerah setempat. Peralatan tersebut untuk dimainkan dirumah beserta anak mereka.
  1. Program dari anak untuk anak
Ada sebagian besar keluarga yang memberikan tanggung jawab pengasuhan anak kepada kakak yang lebih tua. Melihat kondisi tersebut maka muncul program yang ditujukan bagi kakak yang memiliki tanggungjawab mengasuh adiknya. Kepada pengasuh tersebut diajarkan bagaimana mengasuh yang baik,mendorog adik untuk berbicara,bermain, memyuapi dan lain sebagainya.
Program ini juga telah dikembangkan di berbagai Negara. Umumnya program ini terdapat di sekolah-sekolah bekerja sama denganpusat kesehatan, program peningkatan gizi,program pelayanan social, pramuka dan lain-lain.
  1. Program melalui media social
Program ini diperuntukkan bagi para orang tua yang memiliki anak dan balita. Program dilakukan melalui media masa seperti media cetak ,televise dan radio. Isi program ini berupa teknik-teknik pendidikan dan pelayanan bagi anak dan balita.
Salah satu contoh program ini dilaksanakan di Venezuella dengan nama “Proyecto Familia”. Tujuan program ini untuk meningkatkan kecerdasan anak semenjak lahir hingga enam tahun.



















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disampaikan bahwa bentuk program pendidikan anak usia dini sangat penting bagi tumbuh kembang anak tersebut, agar anak dapat mengenal segala sesuatunya melalui lembaga pendidikan baik yang formal ataupun yang non formal. Adapun bentuk program untuk anak tersebut adalah Pendidikan Keluarga (0-3 tahun), Taman Penitipan Anak (Day Care), Kelompok Bermain (3-4 tahun), Taman Kanak-kanak, TKA (Taman Kanak-kanak Al-Quran), Taman pendidikan Al-Quran (TPA) dan Sekolah Dasar (SD). Bentuk-bentuk program pendidikan tersebut sangat dibutuhkan oleh anak untuk memajukan dan mensejahterakan hidupnya agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua,negara dan agamanya.


Daftar Pustaka
Partini. 2010. Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini . Yogyakarta : Grafindo Literan Media
Suyadi,Maulidya. 2013. Konsep Dasar PAUD .Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset
Hibana.2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.  Yogyakarta: Galang





Tidak ada komentar:

Posting Komentar