MAKALAH
DASAR-DASAR PAUD
BENTUK-BENTUK
PROGRAM PAUD
DOSEN PENGAMPU : Dra.
NADLIFAH,M. Pd

Disusun oleh :
ADINA FAEDA
RAHMANI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PGRA SEMESTER GASAL 2015/2016
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
Jl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 512474;
589621 Fax. (0274) 519661; 586117
http://uin-suka.ac.id Yogyakarta 55281
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Program
pendidikan anak usia dini (0-8 tahun) memiliki beberapa bentuk organisasi.
Setiap bentuk tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Organisasi-organisasi
tersebut banyak bentuknya mulai dari yang bersifat umum sampai yang bersifat
khusus dan mulai dari yang formal seperti lembaga pendidikan di sekolah ataupun
yang non formal seperti di keluarga dan lingkungan dari anak-anak. Anak adalah
masa depan bangsa,karena segala sesuatunya di mulai dari anak usia dini.
Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini
merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Maka dari itu dibentuklah beberapa program-program untuk
memajukan ataupun mendidik anak usia dini agar dapat menjadi dasar untuk anak
dikemudian hari.
- Rumusan
Masalah
Apa
saja bentuk-bentuk program Pendidikan Anak Usia Dini?
- Tujuan
Mengetahui
tentang bentuk-bentuk program Pendidikan Anak Usia Dini.
BAB
II
PEMBAHASAN
Bentuk-bentuk Program Pendidikan
Anak Usia Dini
Program pendidikan anak
usia dini (0-8 tahun) memiliki beberapa bentuk organisasi. Tiap bentuk tersebut
memiliki kekhasan masing-masing. Secara rinci bentuk-bentuk program pendidikan
anak usia dini dapat diuraikan sebagai berikut :
- Pendidikan
Keluarga (0-3 tahun)
Pada
tahap ini pendidikan anak masih berada pada lingkup terkecil,yakni keluarga.
Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak,sebab
pendidikan keluarga merupakan pondasi bagi anak untuk membangun struktur
kepribadian selanjutnya. Dalam hal ini orang tua memegang peran utama. Tidak
hanya ibu, tetapi juga ayah yang perlu memberikan nilai-nilai pendidikan kepada
anak. Orang tua memegang kunci pertama bagi keberhasilan anak,hingga dianggap
sebagai pendidik pertama dan utama. Pendidikan anak menjadi tanggung jawab
semua pihak baik orang tua,para pendidik,masyarakat ataupun pemerintah. Pada
awalnya orangtua dan keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, orantu tua
khususnya ibu merupakan guru prtama dan utama bagi anak sebelum anak-anak
memasuki suatu pendidikan formal yaitu sekolah anak-anak diperkenalkan segala
sesuatunya oleh ibu.
- Taman
Penitipan Anak (Day Care)
Taman
Penitipan Anak (TPA) adalahlembaga kesejahteraan social yang memberikan
pelayanan pengganti berupa asuhan, perawatan dan pendidikan bagi anak balita
selama anak tersebut ditinggal kerja oleh orang tuanya.. TPA bertujuan membantu
orang tua agar dapat bekerja yang optimal. Selain itu juga menghindarkan anak
dari kemungkinan terlantar pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan
social. Pada umumnya TPA membuka penitipan untuk anak usia tiga bulan sampai
dengan usia lima tahun.
TPA
yang ada sekarang dibedakan menjadi lima macam, yaitu TPA perkantoran, TPA
pasar,TPA perkebunan dan TPA keluarga. Berdasarkan data yang ada TPA yang
paling banyak adalah TPA perkebunan.
- Kelompok
Bermain (Play Group)
Taman
bermain merupakan tempat bermain dan belajar bagi anak sebelum memasuki Taman
Kanak-kanak. Play Group menampung anak usia 3-4 tahun. Ada beberapa persamaan
dan perbedaan antara Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak, Persamaannya
adalah :
a.
Bertujuan mengembangkan seluruh aspek
fisik,mental,emosi dan social anak.
b.
Isi program merupakan penjabaran dari
tujuan pendidikan masing-masing.
c.
Tenaga pendidik umumnya lulusan
SPG,SGTK, dan SMU.
Sedangkan
perbedaannya adalah:
a.
Frekuensi kehadiran, Taman Kanak-kanak
masuk setiap hari, sedangkan Kelompok Bermain hanya beberapa hari, misalnya
tiga hari.
b.
Taman Kanak-kanak memiliki kurikulum
yang baku, sedangkan Kelompok Bermain tidak. Kalaupun memiliki kurikulum maka
penerapannya akan lebih fleksibel.
c.
Kelompok Bermain menampung anak usia 3-4
tahun, sedangkan taman kanak-kanak menampung anak usia 4-6 tahun.
- Taman
Kanak-kanak
Taman
Kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan setelah play group sebelum anak masuk
sekolah dasar. Walaupun TK bukan jenjang pendidikan yang wajib diikuti, namun
memberikan banyak manfaat bagi penyiapan anak untuk masuk ke Sekolah Dasr (SD).
Taman Kanak-kanak tidaklah mengambil alih pendidikan dalam keluarga melaikan
membantu orang tua untuk mengembangkan potensi anak. Begitu juga karena faktor
waktu di sekolah yang lebih sedikit dari pada dirumah,sekolah juga tidak
mungkin berbuat maksimal tanpa kerjasama dengan orang tua anak. Maka keduanya
mesti bekrjasama demi kesejahteraan si anak. Kerja sama orang tua dapat berupa
keterlibatan dan partisipasi terhadap TK. Terlibat adalah kerjasama mainumum
sedang partisipasi lebih merupakan kerjasama yang luas.
- TKA
(Taman Kanak-kanak Al-Quran)
TKA
adalah program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun yang materinya lebih
menekankan pada materi Al-Quran ataupun materi-materi yang berkaitan dengan
nilai agama lainnya. Seperti belajar cara membaca Al-Quran,cara sholat,wudlhu
dan yang lainnya.
- TPA
TPA
merupakan program pendidikan bagi anak yang berusia 7-12 tahun. Yang materinya
lebih menekankan pada materi Al-Quran, seperti halnya pada TKA (Taman
Kanak-kanak Al-Quran) di TPA juga diajarkan sesuatu yang berkaitan dengan
agama, perbedaannya hanya di umurnya saja.
- SD
(Sekolah Dasar)
Sekolah
Dasar adalah jenjang pendidikan formal setelah Taman Kanak-kanak. Sekolah Dasar
menampung anak usia dini lebih dari 7-13 tahun. Dalam hal ini termasuk dalam
kategori anak usia dini adalah sampai dengan usai 8 tahun, yakni Sekolah Dasar
kelas 1 dan 2 ataupun kelas 3. Sehingga pada kelas tersebut idealnya pola
pendidikan yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan pola pendidikan yang
digunakan di Taman Kanak-kanak.
Selain beberapa bentuk program pendidikan
tersebut, ada juga program yang dikembangkan dinegara-negara lain seperti :
- Pusat
Pengambangan Anak Terintegrasi
Pusat
ini biasanya memberikan berbagai pelayanan yang dibutuhkan anak dengan cara
mengkombinasikan sarana pendidikan prasekolah dengan pemberian gizi,kesehatan
dan kadang-kadang dengan sarana lain. Program tersebut diselenggarakan guna
mendukung perkembangan fisik,kecerdasan, social dan emosi anak.
Program
tersebut telah dilaksanakan di beberapa Negara di dunia, diantaranya adalah
Amerika,India,Brazilia dan yang lainnya.di Indonesia hal itu juga telah
dilaksanakan dalam bentuk yang khas, yakni dikenal dengan istilah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Sarana yang diberikan di pos tersebut selain makanan bergizi dan
imunisasi,penimbangan,pemeriksaan kesehatan dan ada juga yang dilengkapi dengan
kegiatan stimulasi mental. Petugasnya adalah para relawan yang telah
mendapatkan pelatihan sesuai dengan tugas yang dijalankan, disebut sebagai kader.
- Pusat
Kesehatan dan Gizi
Bentuk
lain dari pelayanan untuk anak-anak khususnya balita adalah pelayanan yang
lebih menekankan pada kesehatan. Palayanan ini meliputi pelayanan untuk
kesehatan ibu yang mengandung beserta janinnya, dan anak-anak. Salah satu
bentuk pelayanan tersebut adalah penyelenggaraan dapur masyarakat.
Guna
kelancaran layanan tersebut para wanita secara suka rela melaksanakan kegiatan
memasak bersama. Makanan yang dimasak memiliki kadar gizi yang baik karena
diarahkan oleh seorang ahli. Selanjutnya makanan tersebut dinikmati oleh
anggota dengan cuma-cuma atau membeli denga harga murah. Hal itu dapat
dilakuakan karena bahan yang digunakan diperoleh dari pemanfaatan tanaman
sekitar atau membeli secara bersama-bersama.
- Pendidikan
Ibu dan Anak
Layanan
ini diperuntukkan bagi ibu yang memiliki balita. Para ibu yang memiliki balita
mendapatkan penyuluhan sehingga pengetahuan dan keterampilan ibu dalam mengasuh
anak akan meningkat.
Ada
beberapa bentuk layanan pendidikan ini, antara lain “kunjungan rumah”.
Kunjungan ini dilakukan oleh pelatih. Pelatih melakukan pendekatan secara
fleksibel kepada orang tua dan anak,bahkan dengan seluruh anggota keluarga.
Dalam pertemuan tersebut pelatih memeberikan penyuluhan,dorongan atau motivasi
bagi keluarga untuk lebih dan lebih bertanggung jawab terhadap pendidikan
anaknya.
Salah
satu bentuk program tersebut adalah HIPPY ( The Home Instruction Programme for
Preschool Youngster). Program tersebut dilakukan dengan kunjungan rumah dua
minggu sekali. Setiap hari ibu mendidik anak dengan menggunakan paket panduan
yangdiberikan dalam program.kelompok peserta membayar 10% dari biaya
operasional,selebihnya ditanggung oleh pemerintah atau penyandang dana.
Bentuk
lain adalah pendidikan orang dewasa dengan pendekatan kelompok. Layanan ini
juga telah dikembangkan di beberapa Negara, termasuk di Indonesia. Di Indonesia
program ini dikenal dengan istilah Bina
Keluarga Balita. Pendekatannya adalah melalui pendidikan orang tua
khususnya ibu dan anggota keluarga yang lainnya. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mengasuh dan mendidik
putra-putrinya.
Alat bantu
yang digunakan dalam program ini berupa alat-alat permainan
edukatif,buku-buku,dongeng,lagu dan sebagainya yang diperoleh dari daerah
setempat. Peralatan tersebut untuk dimainkan dirumah beserta anak mereka.
- Program
dari anak untuk anak
Ada
sebagian besar keluarga yang memberikan tanggung jawab pengasuhan anak kepada
kakak yang lebih tua. Melihat kondisi tersebut maka muncul program yang
ditujukan bagi kakak yang memiliki tanggungjawab mengasuh adiknya. Kepada
pengasuh tersebut diajarkan bagaimana mengasuh yang baik,mendorog adik untuk
berbicara,bermain, memyuapi dan lain sebagainya.
Program
ini juga telah dikembangkan di berbagai Negara. Umumnya program ini terdapat di
sekolah-sekolah bekerja sama denganpusat kesehatan, program peningkatan
gizi,program pelayanan social, pramuka dan lain-lain.
- Program
melalui media social
Program
ini diperuntukkan bagi para orang tua yang memiliki anak dan balita. Program
dilakukan melalui media masa seperti media cetak ,televise dan radio. Isi
program ini berupa teknik-teknik pendidikan dan pelayanan bagi anak dan balita.
Salah
satu contoh program ini dilaksanakan di Venezuella dengan nama “Proyecto
Familia”. Tujuan program ini untuk meningkatkan kecerdasan anak semenjak lahir
hingga enam tahun.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat disampaikan bahwa bentuk program pendidikan anak usia dini
sangat penting bagi tumbuh kembang anak tersebut, agar anak dapat mengenal
segala sesuatunya melalui lembaga pendidikan baik yang formal ataupun yang non
formal. Adapun bentuk program untuk anak tersebut adalah Pendidikan Keluarga
(0-3 tahun), Taman Penitipan Anak (Day Care), Kelompok Bermain (3-4 tahun),
Taman Kanak-kanak, TKA (Taman Kanak-kanak Al-Quran), Taman pendidikan Al-Quran
(TPA) dan Sekolah Dasar (SD). Bentuk-bentuk program pendidikan tersebut sangat
dibutuhkan oleh anak untuk memajukan dan mensejahterakan hidupnya agar menjadi
anak yang berbakti kepada orang tua,negara dan agamanya.
Daftar Pustaka
Partini. 2010. Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini .
Yogyakarta : Grafindo Literan Media
Suyadi,Maulidya. 2013. Konsep Dasar PAUD .Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya Offset
Hibana.2002. Konsep
Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Galang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar