KEBAIKAN SEORANG SAHABAT
Nikmatnya bila semua serba
tercukupi,semua keinginan bisa terpenuhi barang apapun yang diinginkanya dapat
dibeli itulah Dara. Seorang anak dari konglomerat yang sangat kaya. Ibu dan
Ayahnya adalah pengusaha besar yang ada di Banjarnegara. Tapi hal yang sangat
baik dari keluarga itu adalah mereka mampu bersikap layaknya orang biasa mereka
juga dapat bersikap kepada orang-orang dengan sopan,ramah terhadap tetangga
begitu juga dengan orang-orang yang berkunjung kerumahnya. Tak terkecuali
dengan Dara,anaknya manis dan tidak pernah manja dengan orang tuanya,dia bias
bersikap baik terhadap semua orang termasuk teman-temanya sehingga banyak yang
betah ketika bermain kerumahnya.
Salah satu sahabat Dara adalah Nida,
dia berasal dari keluarga sederhana,ruamahnya yang masih satu kecamatan dengan
Dara membuatnya gampang untuk bertemu ataupun berkunjung kerumahnya. Namun tiga
hari ini sahabatnya Nida tidak pernah kelihatan.
“Kok
Nida tidak pernah keliatan? Kemana ya,tidak biasanya dia tidak berangkat selama
ini”
“Mungkin dia sedang sakit” kata Mama
“Kalo begitu nanti aku akan kerumanhya” Kata Dara sangat bersemangat
“Mungkin dia sedang sakit” kata Mama
“Kalo begitu nanti aku akan kerumanhya” Kata Dara sangat bersemangat
Setelah pulang sekolah Dara
langsung mendatangi rumah Nida dengan diantar sopir pribadinya.
perjalanan dari sekolah ke rumah Nida tidak begitu jauh,Dara pun sudah berada didepan rumah Nida. Sebuah rumah sederhana namun asri dengan tanaman-tanaman yang ada di halaman. Dara pun keluar dari mobil berjalan menuju rumah Nida. Sesampainya didepan rumah Dara mengetuk pintu rumah.
perjalanan dari sekolah ke rumah Nida tidak begitu jauh,Dara pun sudah berada didepan rumah Nida. Sebuah rumah sederhana namun asri dengan tanaman-tanaman yang ada di halaman. Dara pun keluar dari mobil berjalan menuju rumah Nida. Sesampainya didepan rumah Dara mengetuk pintu rumah.
Tok tok
tok….
Sudah beberapa kali Dara menegtuk pintu,namun tak ada jawaban dari rumah Nida. Kemudian tiba-tiba muncul seseorang dari rumah Nida.
Sudah beberapa kali Dara menegtuk pintu,namun tak ada jawaban dari rumah Nida. Kemudian tiba-tiba muncul seseorang dari rumah Nida.
“Ada apa
mba?” ,tanya laki-laki tersebut
“Saya mau mencari teman saya,Nida namanya”, jawab Dara
“Saya mau mencari teman saya,Nida namanya”, jawab Dara
Alangkah
terkejutnya Dara dengan jawaban lelaki tersebut, jika Nida selama ini
mengontrak di rumah ini, kemudian kembali ke desanya karena menurut kabar orang
tuanya sudah berhenti bekerja akibat di PHK .
sekembalinya Dara kerumah dia hanya melemun dan idak mampu berbuat apa-apa karena dia merasa sedih. Dara pun ingin mencari tahu diman Nida tinggal di desa.
sekembalinya Dara kerumah dia hanya melemun dan idak mampu berbuat apa-apa karena dia merasa sedih. Dara pun ingin mencari tahu diman Nida tinggal di desa.
“Mama,aku
ingin mencari Nida,biar dia bias melanjutkan sekolah lagi” ucap ku pada Dara
“Baiklah kalo itu kenginan kamu,besok kita kerumah Nida yang di desa”
Aku pun senang mendengar ucapan Mama.
“Baiklah kalo itu kenginan kamu,besok kita kerumah Nida yang di desa”
Aku pun senang mendengar ucapan Mama.
Akhirnya keinginan Dara terpenuhi
dan selama berjam-jam bertanya-tanya kepada warga desa,akhirnya Dara dan
Mamanya menemukan rumah Nida. Kedatanganya pun disambut haru oleh keluarga
Nida,pelukan hangat diantara mereka menambah keeratan persahabatan diantara
mereka.
“Nida
kedatangan ku kesini ingin mengajak kamu kembali bersekolah” kata Dara
“Soal sekolah dan biaya apapun,kamu tidak usah khawatir biar saya yang menangungnya” lanjut Papa Dara
“Baiklah bila Dara dan Bapak Ibu menghendaki dan memberikan kesempatan itu pada saya,saya bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Dara dan kelurga” jawab Nida dengan har”
“Terima kasih banyak Pak,bu kami tidak tau mesti bagaimana lagi untuk membalas kebaikan Ibu dan Bapak karena saat ini kami hanya seorang petani” lanjut Ibu dan Bapak Nida
“Bapak dan Ibu tidak usah seperti itu,kami ikhlas kok,yang penting Dara dapat bahagia dengan kembalinya Nida kesekolah”,ujar Papa Dara
Lalu Dara dan Nida pun kembali berpelukan untuk
menyambut Nida kembali kesekolah.“Soal sekolah dan biaya apapun,kamu tidak usah khawatir biar saya yang menangungnya” lanjut Papa Dara
“Baiklah bila Dara dan Bapak Ibu menghendaki dan memberikan kesempatan itu pada saya,saya bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Dara dan kelurga” jawab Nida dengan har”
“Terima kasih banyak Pak,bu kami tidak tau mesti bagaimana lagi untuk membalas kebaikan Ibu dan Bapak karena saat ini kami hanya seorang petani” lanjut Ibu dan Bapak Nida
“Bapak dan Ibu tidak usah seperti itu,kami ikhlas kok,yang penting Dara dapat bahagia dengan kembalinya Nida kesekolah”,ujar Papa Dara
Akhirnya mereka pun kembali kekota,karena besok mereka harus pergi kesekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar